Menu Tutup

Tag: ilmuwan

Pria Di AS Satu Ini Aneh, Ia Rela Digigit Ular Berbisa Hingga Ratusan Kali Demi Membantu Para Ilmuwan

Pria Di AS Satu Ini Aneh, Ia Rela Digigit Ular Hingga Ratusan Kali Demi Membantu Para Ilmuwan

Dengan membiarkan ular berbisa menggigit Anda, tentu saja seperti mimpi buruk terhadap banyak orang.

Akan tetapi, aneh dan unik buat Tim Friede, seorang pria yang berasal dari negara bagian Wisconsin di Amerika Serikat, hal itu justru merupakan bagian dari eksperimen pribadi yang telah ia lakukan selama hampir dua dekade.

Dimana dengan penuh risiko, ia menyuntik dan membiarkan digigit ular demi membantu para ilmuwan menemukan alternatif yang lebih efektif dan bermanfaat agar bisa mengatasi efek racun ular berbisa, sebagaimana dilaporkan AP, Senin (12/5/2025).

Jadi, Tim Friede bukanlah seorang ilmuwan atau dokter. namun, dedikasinya untuk menjadikan tubuhnya sebagai bahan uji coba laboratorium sangat menarik banyak minat dunia medis.

Hampir selama belasan tahun terakhir, Friede sengaja menyuntikan bisa ular ke dalam tubuhnya dengan dosis jumlah kecil, lalu menambah lagi jumlahnya seiring waktu, sampai akhirnya ia juga berani mulai digigit langsung oleh jenis ular yang mematikan diantaranya black mamba, cobra, maupun taipan.

“Awalnya, katanya, sangat menakutkan.”

Namun, ketika sudah sering menjalaninya, saya pun semakin tenang dan sampai terbiasa.

Meskipun dengan pendekatan itu tidak dianjurkan oleh profesional medis mana pun, apa yang dilakukan Friede sesuai dengan cara kerja sistem imun. maka ketika racun dalam dosis kecil diberikan berulang kali, antibodi tubuh akan mengembangkan kapasitas untuk melawan racun.

Dengan begitu, selanjutnya membuat darah Friede semakin sangat berharga.

Darahnya Diubah Menjadi Sampel Penelitian

Kini, para ilmuwan di Centivax, laboratorium bioteknologi di California, menganalisis darah Friede untuk menciptakan anti-veno universal. Peter Kwong, dari Universitas Columbia, mengatakan bahwa antibodi dalam darah Friede sangat spesifik dan dikembangkan selama 18 tahun sebagai hasil paparan zat beracun.

Kami memiliki individu luar biasa yang memiliki antibodi luar biasa, kata Kwong.

Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Cell, tim peneliti berhasil mengisolasi dua antibodi yang dapat menetralkan efek racun dari berbagai jenis ular, khususnya yang termasuk jenis mamba maupun cobra.

Meskipun masih dalam tahap awal dan baru diuji pada tikus, hasilnya menawarkan harapan baru untuk menciptakan antibodi yang tidak memerlukan darah hewan, seperti kuda, yang selama ini digunakan.

Saat ini, memproduksi antibisa masih relatif mahal, sulit, dan biasanya terbatas pada jenis ular tertentu. bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 110.000 orang per tahun tewas akibat gigitan ular, terutama di negara-negara berkembang.

Namun, konflik Friede bukannya tanpa konsekuensi. sebelumnya, ia pernah mengalami cedera serius yang mengharuskan amputasi sebagian jarinya.

Dimana dengan gigitan ular cobra mengakibatkan ia sampai dirawat di rumah sakit dengan kondisi serius. sekarang, ia bekerja di Centivax, sebuah perusahaan yang mendukung penelitian dan pengembangan antibisa dari darahnya.

Walaupun bangga dengan usahanya yang sangat berani, Friede memiliki satu pesan penting untuk dibagikan: “Jangan coba-coba ini,” katanya.